[Toko Makmur Sentosa] | [tutup]
PASAR HOLISTIK: Maret 2013

Minggu, 31 Maret 2013

Jika Tuhan menjatuhkan batu


Seorang pekerja proyek bangunan memanjat ke atas tembok yang sangat tinggi. Pada suatu saat dia harus menyampaikan pesan penting pada seseorang yang ada di bawah. Pekerja itu berteriak teriak, tetapi temannya tidak bisa mendengarkannya kerena di bawah begitu bising dengan hiruk pikuk suara mesin dan orang-orang yang bekerja, sehingga usahanya sia-sia saja. Oleh karena itu untuk menarik perhatian orang di bawah, ia mencoba melemparkan uang logam di depan orang itu. Orang itu berhenti sebentar, mengambil uang itu kemudian bekerja lagi. Pekerja itu mencoba lagi, tetapi usahanya yang keduapun sia-sia belaka..
Tetapi tiba-tiba ia mendapat ide. Ia mengambil batu kecil dan melemparkannya ke arah orang itu. Batu itu tepat mengenai kepala orang itu, dan karena merasa kesakitan, orang itu menengadah ke atas. Sekarang pekerja di atas bisa menjatuhkan catatan yang berisi pesannya.

Rabu, 27 Maret 2013

BERPIKIR LEBIH SEDIKIT

                                        
S
aat kita berlatih pernafasan dengan kesadaran penuh, pikiran kita akan bekerja dengan lebih lambat, dan kita akan mampu mencapai kondisi istirahat yang sebenarnya. Umumnya, kita berpikir terlalu banyak, dan latihan pernafasan dengan kesadaran akan membantu kita, untuk lebih tenang, rilex dan penuh kedamaian. Latihan ini membantu kita untuk menghentikan pikiran yang terlalu banyak dan menghentikan ketakutan kita terhadap kesengsaraan yang berasal dari masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan, la memungkinkan kita untuk mampu bersentuhan dengan kehidupan, sesuatu yang ajaib yang berada di moment saat ini. 
Tentunya, kegiatan berpikir adalah sesuatu yang penting, tapi kebanyakan dari apa yang kita pikirkan itu adalah sesuatu yang tidak berguna. Seakan‑akan, terdapat sebuah kaset di dalam kepala kita yang terus berputar, siang dan malam. Kita memikirkan ini dan itu, dan sangat sulit untuk menghentikan proses ini. Terhadap sebuah kaset, kita hanya perlu menekan tombol untuk menghentikannya. Tapi terhadap pikiran kita, kita tidak memiliki satu tombol pun. Kita mungkin saja terus berpikir dan terus mencemaskan sesuatu sampai kita tidak dapat tidur. Jika kita mengira obat tidur atau sejenis obat penenang akan menyelesaikan masalah,

Sabtu, 16 Maret 2013

Lembu Ajaib


Alkisah, ada seorang petani yang sangat miskin di India, yang memiliki lembu bernama Nandiwisala. Petani itu bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, namun kadang hujan tak turun, ada juga masa ketika benihnya tidak bagus, dan lebih sering lagi ketika ia mendapat panen yang baik, pedagang di desa setempat memerasnya. Para pedagang di desa pada zaman itu hanya mencari keuntungan sendiri dan mengeksploitasi orang-orang seperti petani miskin ini.
Setelah melalui tahun-tahun yang sangat sulit, petani itu sangat tertekan. Rasanya begitu sulit harus membanting tulang untuk menyokong keluarganya. Ia duduk di bawah pohon, murung, ketika ia merasakan ada hidung lembab mengenai wajahnya. Ternyata itu lembunya. Lembu itu berkata, “Tuan, aku bisa membantu Tuan.” “Apa?! Kamu bisa bicara?”
Pada masa itu, lembu bisa bicara, persis seperti di film Walt Disney. Lembu itu berkata, “Ya, Tuan, aku bisa bicara. Aku sudah memperhatikan Tuan sejak lama, menarik bajak buat Tuan, dan akupun lelah. Aku tak mau menghabiskan hidup menarik bajak. Aku ingin pensiun juga, dan aku punya rencana.”
Lalu lembu itu melanjutkan, “Rencananya begini : aku ini lembu yang sangat kuat. Pergilah kepada pedagang yang selalu memeras Tuan selama bertahun-tahun ini, bertaruhlah 10.000 dolar bahwa lembu Tuan – yaitu aku – mampu menarik 100 kereta yang diikat bersama dan dimuati batu.”