[Toko Makmur Sentosa] | [tutup]
PASAR HOLISTIK: Agustus 2013

Minggu, 25 Agustus 2013

Lelaki Tua dan Tongkat

Pada suatu ketika, Sang Buddha bersemayam di Savatthi, terdapatlah sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu beserta keempat anak laki-laki mereka. Harta keluarga itu berjumlah sebanyak delapan ratus ribu keping uang.
Ketika usia anak-anak mereka sudah dewasa, mereka lalu mengatur perkawinannya dan memberikan kepada masing-masing anak sejumlah seratus ribu keping uang. Tidak lama kemudian ibu anak-anak itu meninggal dunia. Anak-anak itu mempunyai pikiran yang sama, yaitu : “Kalau ayah kawin lagi, maka harta keluarga kita akan dibagi juga kepada anak-anak dari istri mudanya dan tidak ada lagi yang tersisa untuk kita. Marilah saudara-saudaraku, kita harus membantu ayah dan menenangkan hatinya.”
Sambil menunggu waktu yang tepat, mereka lalu melayani ayah mereka dengan menyediakan makanan-makanan yang enak-enak dan pakaian terbaik. Mereka juga memijati tangan kaki serta mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga ayah mereka. Setelah mereka merasa, sekaranglah waktunya yang tepat, mereka lalu berkata : “Ayah, kami berjanji akan merawat ayah selama hidupmu, berikanlah kekayaan ayah kepada kami.”

Kamis, 01 Agustus 2013

Renungan diri

Suatu saat sebuah benih dengan tekad yang kuat terus berusaha untuk menembus kehidupan dan berusaha agar bisa menjelma di dunia sana. Setelah berjuang sendirian dengan sekuat tenaga dan kemampuannya, akhirnya berhasil juga, setelah berproses sekian lama dan kemudian terlahirlah seorang bayi mungil.
Bayi yang lemah dan baru lahir ini, hanya bisa tergolek lemah tanpa daya, yang bisa dilakukan hanyalah menendang-nendang, atau menangis dengan keras tanpa daya, dengan dibantu oleh orang tuanya, bayi ini terus bertumbuh menjadi anak kecil yang mulai bisa merangkak, merambat dan akhirnya bisa berjalan dengan tertatih-tatih dengan bantuan orang tuanya, sampai usia sekian tahun segala sesuatu yang dilakukan yang berhubungan dengan urusan makan minum sampai buang air, semuanya harus dibantu orang tuanya, karena si bocah ini masih terus belajar dan berkembang menjadi lebih mandiri.
Setelah sekian tahun kemudian, si bocah sudah lebih dewasa, sudah bisa melakukan segala hal yang berkaitan dengan kelangsungan hidup dengan sendirinya, tetapi masih terus dengan pengawasan orang tuanya, karena kadang bisa saja masih salah dalam melakukan sesuatu hal, karena dia juga masih terus belajar menjalani kehidupan di dunia ini.