Suatu ketika, ada sekelompok
bandit yang merampok sebuah desa. Beberapa pria dari desa berusaha menangkap
mereka, namun gagal, ketika mereka kabur masuk ke dalam hutan lebat. Para
penduduk desa mengelilingi hutan dan mencari para perampok tersebut, namun
tiada hasil.
Ketika mereka keluar dari
hutan melalui sisi yang lain, mereka melihat tiga petani yang sedang mencangkul
di sawah mereka. Karena curiga bahwa para petani ini adalah bandit yang sedang
menyamar, dengan segera para petani ini ditangkap. “Aha ! Kamu para bandit
sedang berpura-pura menjadi petani ! Ikut kita menghadap sang Raja, dasar
bandit !” Mereka mengikat para petani dan membawanya ke hadapan sang Raja, yang
kemudian menahan mereka di penjara bawah tanah.
Pada keesokkan harinya,
seorang wanita muncul di kediaman sang Raja. Selama beberapa hari, dia datang
dan menangis seperti layaknya di pemakaman.
Suatu hari, sang Raja
mendengar tangisannya dan membawa wanita itu ke hadapannya. “Kenapa kamu
menangis ?”, tanya sang Raja. “Aku mendengar bahwa suamiku, anakku dan kakakku
telah ditahan, tuanku”, isak wanita ini.
Sang Raja lalu mengeluarkan
ketiga narapidana itu dari penjara. Sebagai pemimpin negeri yang murah hati,
dia bertanya pada wanita ini: “Aku akan membebaskan salah satu diantara mereka.
Siapa yang kamu pilih ?”.