Suatu ketika, ada sekelompok
bandit yang merampok sebuah desa. Beberapa pria dari desa berusaha menangkap
mereka, namun gagal, ketika mereka kabur masuk ke dalam hutan lebat. Para
penduduk desa mengelilingi hutan dan mencari para perampok tersebut, namun
tiada hasil.
Ketika mereka keluar dari
hutan melalui sisi yang lain, mereka melihat tiga petani yang sedang mencangkul
di sawah mereka. Karena curiga bahwa para petani ini adalah bandit yang sedang
menyamar, dengan segera para petani ini ditangkap. “Aha ! Kamu para bandit
sedang berpura-pura menjadi petani ! Ikut kita menghadap sang Raja, dasar
bandit !” Mereka mengikat para petani dan membawanya ke hadapan sang Raja, yang
kemudian menahan mereka di penjara bawah tanah.
Pada keesokkan harinya,
seorang wanita muncul di kediaman sang Raja. Selama beberapa hari, dia datang
dan menangis seperti layaknya di pemakaman.
Suatu hari, sang Raja
mendengar tangisannya dan membawa wanita itu ke hadapannya. “Kenapa kamu
menangis ?”, tanya sang Raja. “Aku mendengar bahwa suamiku, anakku dan kakakku
telah ditahan, tuanku”, isak wanita ini.
Sang Raja lalu mengeluarkan
ketiga narapidana itu dari penjara. Sebagai pemimpin negeri yang murah hati,
dia bertanya pada wanita ini: “Aku akan membebaskan salah satu diantara mereka.
Siapa yang kamu pilih ?”.
Setelah berpikir dengan
matang, wanita ini menjawab, “Apabila paduka tidak bisa membebaskan ketiganya,
bebaskan saja kakakku, oh paduka.”
Sang raja sangat terkejut
dengan jawaban ini, “Kamu harusnya memilih suami atau anakmu. Kenapa kamu malah
memilih kakakmu ?”
“Oh, tuanku, selama aku
masih hidup, masih mudah bagiku untuk mendapatkan suami yang baru. Lalu akupun
dengan mudah bisa memiliki anak yang lain. Seorang suami maupun seorang anak
dapat dengan mudah muncul di dunia ini, namun orang tuaku telah tiada, aku
tidak akan pernah bisa memiliki kakak yang lain !”
Sang Raja sangat terkagum
dan senang oleh jawaban yang cerdas dari wanita itu. Ia lalu memberikan hadiah
kepadanya dan membebaskan ketiga tahanan itu.
Apa yang bisa kita simpulkan
dari cerita diatas ? Ikatan keluarga sangatlah penting, karena itu tidak
tergantikan. Tetapi dalam kehidupan kita di jaman yang serba modern ini, berapa
banyak sering kita dengar kejadian-kejadian, dimana antar saudara saling
bertikai berebut harta warisan, atau saling menjatuhkan demi kekayaan dan
reputasi duniawi.
Seharusnya antar saudara
bisa terjadi kerukunan dan saling tolong menolong, serta saling mengasihi,
walaupun mereka sudah membentuk keluarga-keluarga baru, tapi ikatan
persaudaraan itu tak tergantikan oleh pasangan hidup atau anak-anak kita, coba
anda pikirkan secara logika saja, jika pasangan hidup atau anak meninggal atau
hilang, maka kita bisa menggantikannya dengan yang lainnya, tetapi jika kakak
atau adik kandung anda meninggal atau hilang, apakah bisa digantikan dengan
yang lain ? karena itu hargailah ikatan persaudaraan kita di dunia ini.
Sebagai penutup, disini
tidak berarti jika kita menghargai ikatan persaudaraan, terus kita tidak
mempedulikan ikatan keluarga dengan pasangan dan anak-anak kita, tetap saja
kita juga harus mengasih mereka, karena mereka juga bagian dari hidup kita.
Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar