[Toko Makmur Sentosa] | [tutup]
PASAR HOLISTIK: April 2013

Kamis, 25 April 2013

Ubi jalar, pangan super kaya manfaat


Anda semua pasti telah mengenal ubi jalar, dan jika anda memakannya, dipastikan anda akan buang gas beberapa kali. Buang gas setelah makan ubi adalah hal yang jamak, karena ubi jalar merupakan salah satu umbi-umbian yang mengandung banyak serat, yang selama ini diyakini banyak membantu sistem metabolisme tubuh.
Pada ubi jalar terkandung serat makanan dan yarapin, yaitu unsur yang dapat mempercepat pengeluaran faeses. Ubi jalar merupakan obat mujarab untuk menghilangkan sembelit.
Ubi jalar tidak hanya mengandung serat, tetapi juga mengandung betakaroten, yang  berfungsi sebagai antioksidan yang kuat, berikut perbandingan kandungan beta karoten pada beberapa macam ubi, Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI)  betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Makin pekat warna jingganya. makin tinggi kadar betakarotennya yang merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh.  Secangkir ubi jalar merah kukus yang telah dilumatkan menyimpan 50000 SI betakaroten, setara dengan kandungan betakaroten dalam 23 cangkir brokoli.
Yang menggembirakan perebusan hanya merusak 10% kadar betakaroten, sedangkan penggorengan atau pemanggangan dalam oven hanya 20%. Namun penjemuran menghilangkan hampir separuh kandungan betakaroten, sekitar 40%. Menyantap seporsi ubi jalar merah kukus/rebus sudah memenuhi  anjuran kecukupan vitamin A 2100  3600 mkg sehari, didukung pasukan zat gizi lain. Selain betakaroten, warna jingga pada ubi jalar juga memberi isyarat akan tingginya kandungan senyawa lutein dan zeaxantin, pasangan antioksidan karotenoid. Keduanya termasuk  pigmen warna sejenis klorofil merupakan pembentuk vitamin A.

Senin, 22 April 2013

Anda mendapatkan apa yang anda cari


Ada dua orang yang sama-sama pergi ke tempat ibadah. Yang pertama, si A, ia pergi ke tempat ibadah dengan penuh kritikan, ketika kebaktian dimulai ia mendengar beberapa kata-kata doa yang salah yang diucapkan pemimpin kebaktian. Ketika acara paduan suara dimulai, ia merasa ada beberapa orang yang salah nada dan mengganggu keharmonisan paduan suara itu. Si A berpikir, “Seharusnya orang-orang semacam itu, tahu diri dan jangan ikut paduan suara.”
Ketika saat memberikan dana atau persembahan untuk tempat ibadahnya, si A mengeluh, kenapa harus tiap minggu memberikan dana terus ? Dan ketika ia hanya memberi dana persembahan Rp. 1.000, ia merasa orang-orang disebelah seperti menyindirnya.
Saat pemimpin kebaktian berceramah, ia menghitung, bahwa ada 10 kali si penceramah salah ucap dalam ceramahnya. Si A pun pulang dengan seribu satu macam omelan, ia berkata pada istrinya, “Cukup sampai disini saja, lain kali aku tidak mau ke tempat ibadah lagi, yang penuh dengan orang munafik seperti itu.”

Sabtu, 20 April 2013

Menyebarkan gosip


Di suatu kota tinggallah seorang wanita setengah baya yang sangat dikenal masyarakat disitu. Wanita ini punya kebiasaan buruk yang sangat menonjol, yaitu suka menyebarkan gosip yang menceritakan kejelekan-kejelekan orang lain. Sampai-sampai ada seseorang yang mengatakan pada seorang pemuka agama, “Pak, kalau bapak ingin mengabarkan berita kepada semua orang, bapak tidak perlu pasang di surat kabar atau lewat radio, tetapi cukup ceritakan pada wanita itu, maka dalam sekejab saja, seluruh kota akan mendengarnya !”
“Wah, sampai sehebat itu kah ?” tanya pemuka agama itu dengan terkejut.
Suatu saat wanita itu tersadar dan menyesali sikapnya yang keterlaluan sehingga merugikan banyak orang. Akhirnya ia datang kepada pemuka agama itu dan bertanya, “Pak, saya ingin supaya apa yang pernah saya lakukan, yaitu menyebarkan gosip dapat saya perbaiki dan cerita-cerita tentang orang-orang yang saya jelek-jelekkan dapat dibetulkan, bagaimanakah caranya ?”
Lalu pemuka agama itu mengambil bulu-bulu ayam dan menyerahkannya kepada wanita itu.
“Untuk apa bulu-bulu ini ?” tanya wanita itu setengah keheranan.
“Letakkan buku-bulu ini di sepanjang jalan kota, lalu setelah selesai kembalilah kesini !” kata si pemuka agama itu.
Dengan taat, wanita itu melakukannya dan setelah habis, ia kembali ke rumah pemuka agama itu.

Senin, 08 April 2013

Selalulah Bersyukur


Seorang anak kecil penyemir sepatu sedang merenungi nasibnya di bawah sebuah pohon di depan supermarket, dimana dia biasa bekerja menyemir sepatu-sepatu para pengunjung supermarket itu. Anak ini sedang merenungi nasibnya yang serba susah sehingga ia bertambah sedih.
Kemudian datanglah sebuah mobil mewah, si anak kecil itupun berpikir, alangkah bahagianya jika ia bisa naik dalam mobil mewah itu, ia merenung dalam hati, “Jika aku bisa seperti orang dalam mobil itu, alangkah bahagianya ! Aku tidak perlu menyemir sepatu lagi dan tentu aku akan bisa menikmati makanan, pakaian dan rumah yang mewah”.
Sopir mobil mewah itupun keluar dan masuk ke dalam supermarket, tetapi orang kaya yang ada dalam mobil itu, tidak turun dan tetap di dalam mobil. Tanpa sengaja, pandangan orang kaya dan si anak kecil itu bertemu. Dalam hati orang kaya itu berpikir, “Alangkah senangnya jika aku bisa bebas seperti anak kecil itu !”