[Toko Makmur Sentosa] | [tutup]
PASAR HOLISTIK: Anjing kecil

Rabu, 17 Juli 2013

Anjing kecil

Seekor anak anjing yang mungil sedang berjalan-jalan di ladang tuannya. Ketika ia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. Kuda itu berkata; “kamu pasti anggota keluarga baru disini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui kalau pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya, sebab saya bisa mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.
Anjing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi, lalu ia mendengar seekor sapi yang berada di kandang sebelah berkata : “saya adalah binatang yang paling terhormat disini, sebab nyonya disini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tidak berguna bagi keluarga disini”’ cemoohnya.
Mendengar ini seekor domba berkata : “hai, sapi, kedudukanmu tidak lebih tinggi daripada saya, saya telah memberi mantel bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi omonganmu soal anjing kecil itu benar juga. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya disini.”

Satu demi satu binatang yang ada disitu ikut serta dalam percakapan tersebut sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur, kucing bangga bagaimana dia dapat mengenyahkan tikus-tikus pengerat di ladang itu.
Dan semua binatang sepakat kalau si anjing kecil itu adalah makhluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan kontribusi apapun kepada keluarga itu.
Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, anjing kecil ini pergi ke tempat sepi dan menangis menyesali nasibnya, sedih rasanya sudah yatim piatu, dianggap tidak berguna, dan disingkirkan dari pergaulan.
Seekor anjing tua mendengar tangisan tersebut, lalu menyimak keluh kesah dari anjing kecil ini. “Saya tidak dapat memberikan pelayanan kepada keluarga disini, saya adalah hewan yang paling tidak berguna dalam keluarga ini.”
Mendengar ini, anjing tua berkata : “memang benar kamu terlalu kecil untuk menarik pedati, kamu tidak bisa memberikan telur, susu ataupun bulu, tetapi alangkah bodohnya jika kamu menangisi sesuatu yang tidak bisa kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang ada dalam pribadimu untuk membawa kegembiraan.”
Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan tampak amat lelah karena perjalanan jauh
di terik matahari, anjing kecil ini berlari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat dalam pelukannya.
Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan anjing kecil berguling-guling di rumput sambil tertawa ria. Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya sambil berkata; “meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kamu menyambutkan semesra ini. Kau sungguh yang paling berharga diantara semua binatang yang ada di ladang ini.”
Jangan sedih karena kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain karena memang tidak memiliki kemampuan untuk itu, tetapi apa yang kamu lakukan, lakukanlah dengan sebaik-baiknya..

Jangan sombong pula jika kau telah banyak melakukan perbuatan baik pada orang lain, karena itu juga hanya sementara dan pasti akan berlalu, tetaplah dan selalulah banyak melakukan perbuatan baik tanpa pamrih apapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar