Dalam kehidupan manusia yang semakin modern dan maju ini,
semuanya selalu diperhitungkan dengan
cermat, mulai dari saldo uang anda di bank, saldo deposito yang ada, dan
saldo-saldo yang lainnya, termasuk yang bisa dihitung jumlah rumah yang kita
miliki, tanah, mobil, motor dan sebagainya.
Semua uang, deposito dan
benda-benda materi yang ada di dunia ini
memang bisa diperhitungkan dengan cermat karena kelihatan secara nyata, tetapi
pernahkah anda memperhitungkan saldo waktu yang anda miliki untuk tinggal di
dunia ini?
Padahal waktu juga merupakan
asset yang sangat berharga untuk kehidupan kita, tetapi berapa banyak dari kita
yang pernah memikirkannya dan mempergunakan waktu untuk mengumpulkan bekal bagi
kehidupan selanjutnya? Disini maksud mengumpulkan bekal bukan berarti
mengumpulkan uang dan harta duniawi, yang dimaksudkan adalah amal ibadah kita,
perbuatan baik atau buruk yang telah kita lakukan di dunia ini, itulah yang
akan menjadi bekal kita pada kehidupan selanjutnya.
Kalau ditanya dari kita semua,
dalam sehari berapa banyak yang sering memperhatikan keluar masuknya napas ?
Pasti tidak ada yang pernah perhatian, sampai suatu hari saat kita mengalami
gangguan pernapasan, kita sedikit sadar bahwa kita masih bernapas. Demikian
pula halnya dengan saldo waktu kita di dunia ini, kita begitu sibuk dengan
urusan duniawi sampai lupa tinggal berapa saldo waktu kita di dunia ini dan saat
mengalami sakit penyakit sampai kita harus masuk rumah sakit, itu juga dengan
tujuan untuk memperpanjang saldo waktu kita di dunia ini.
Saat kita masih sehat, kita lupa
akan saldo waktu kita di dunia ini, dan sibuk mengumpulkan uang dan harta benda
lebih banyak lagi, tetapi saat sakit penyakit mulai datang dan mengoyahkan
saldo waktu kita, dengan segala upaya termasuk mengorbankan uang dan harta
benda yang kita punya untuk bisa menambah saldo waktu kita di dunia ini,
sungguh ironis.
Sebagai kesimpulan apa yang
seharusnya kita lakukan ? Yang seharusnya kita lakukan adalah adanya
keseimbangan antara pengumpulan harta duniawi dan harta surgawi, artinya kita
boleh saja bekerja keras mengumpulkan harta benda, tetapi sediakan waktu juga
untuk menambah harta surgawi, dengan rutin berdoa, bermeditasi, berbuat baik
terhadap sesama, berpikiran baik terhadap sesama, dan melakukan hal-hal baik
lainnya, dengan demikian kita akan siap harta duniawi dan harta surgawi,
sehingga jika suatu saat saldo waktu kita telah nol, kita bisa dengan tersenyum
menerimanya.
Semoga semua makhluk berbahagia..
^-^ -/I\-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar