[Toko Makmur Sentosa] | [tutup]
PASAR HOLISTIK: Kisah nyata anak durhaka dari Singapura

Senin, 16 September 2013

Kisah nyata anak durhaka dari Singapura

Sebuah kisah nyata dari negeri tetangga Singapura beberapa dekade lalu yang cukup menghebohkan hingga Perdana Menteri senior saat itu, Lee Kwan Yew turun tangan dan mengeluarkan dekrit tentang orang lansia di Singapura.
Di kisahkan ada orang kaya raya disana, mantan pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dunia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadi ia single parent (orang tua tunggal) yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang sarjana.
Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya. Terbayang di benak orang tua tersebut bahwa apartemennya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih lagi jika ia mempunyai cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.

Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-menantu yang membuat ayahnya sangat mencintai anak tunggalnya itu, dan tanpa ragu-ragu sedikitpun mewariskan seluruh harta kekayaan termasuk apartemen mewah yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anak itu melalui notaris terkenal disana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartemen mereka yang ia warisi dari ayahnya.
Karena seluruh hartanya, apartemen, saham, deposito, emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di jalan Orchard. Bayangkan, orang kaya, mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis !
Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, ia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu dan menjawab bukan, mungkin anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di jalan Orchard itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya. Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Di hadapan para sahabatnya, si ayah menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan disana, karena semua orang tua disana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga Perdana Menteri senior Lee Kwan Yew.
Perdana menteri Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh Perdana menteri Lee dan mengatakan “Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian”.
Lalu Perdana menteri Lee memanggil sang notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum ! Dan surat warisan yang sudah balik nama atas nama anak tersebut disobek-sobek oleh Perdana menteri Lee. Sehingga semua harta benda yang sudah diwariskan tersebut kembali atas nama Ayahnya, bahkan sejak saat itu, anak menantu itu dilarang masuk ke apartemen ayahnya.
Perdana menteri Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orang tuanya dan menghargai para lanjut usia (lansia). Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr. Lee mengeluarkan kebijakan/dekrit, yaitu “Larangan kepada orang tua untuk tidak mewariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal. Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat kebijakan/dekrit lagi, yaitu agar semua perusahaan negara dan swasta di singapura memberi pekerjaan kepada para lansia. Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama setahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika anda pergi ke toilet di bandara Changi, Mall, Restoran, petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak. Satu lagi, sebagaimana di negara maju lainnya, Perdana menteri Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja disana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan di resto dan sebagainya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tersebut sedari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, anak disana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orang tuanya, apapun kondisi orang tuanya.
Meskipun orang tua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri, atau mungkin selamanya terbaring di atas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warga negara Singapura seolah diingatkan oleh Perdana menteri Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orang tua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka menangis meskipun dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit.
Hormatilah, Kasihilah, Sayangilah Orang Tuamu selama mereka masih ada di sisimu.. Jangan sampai menjadi penyesalan saat mereka sudah meninggalkanmu selamanya..


Sumber : Kompas forum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar