Dalam kehidupan ini, suatu saat
nanti kita pasti akan mati, dan bagaimana caranya agar bisa mati dengan tenang
dan bahagia ? Adalah dengan jangan melekat pada kehidupan ini. Berikut ini ada
sedikit pencerahan dari Biksuni Thubten Chondron.
Solusi bagi kemelekatan maupun
problem-problem yang menyertainya adalah melepaskan kehidupan ini. Artinya
melepaskan kemelekatan pada kehidupan ini. Yaitu, kita berfokus pada hal yang
penting untuk dilakukan, mengingat kehidupan tidak selamanya. Kenyataannya kita
tidak tahu kapan kehidupan kita akan berakhir. Meski merasa akan berusia
panjang, kita tidak tahu kapan akan meninggal. Maka kita perlu bersiap untuk
mati kapan saja. Dalam hal ini apa makna dari bersiap untuk mati ? Apakah
artinya mempersiapkan lubang pemakaman ? Bukan.
Artinya adalah mengetahui cara pandang, cara menjaga agar batin tetap dalam kebajikan, cara mengarahkan batin menuju kelahiran kembali yang baik, pembebasan serta ketergugahan. Jika kita melepaskan obsesi kita tentang kehidupan ini, serta berfokus pada hal yang penting, maka kita akan memiliki lebih banyak kedamaian dalam hidup ini.
Kita dapat mati tanpa penyesalan
atau ketakutan, dan peralihan menuju kehidupan selanjutnya akan mulus. Kita
akan mampu melanjutkan berpraktik di jalan Dharma, sehingga mengarah ke
pembebasan dan ketergugahan di kehidupan mendatang.
Bagi praktisi Dharma yang
memiliki pencapaian kesadaran tinggi, kematian dikatakan seperti pergi
berpiknik. Bukan hanya tidak takut sama sekali, bahkan mereka merasa suka cita
dan santai. Karena suatu saat kita semua akan mati, bukankah menyenangkan mati
dengan cara seperti itu? Agar menjadi seperti itu, kita perlu menciptakan
penyebab-penyebabnya sekarang ini, melalui praktik jalan kebijaksanaan dan
welas asih.
Semoga bermanfaat dan
mencerahkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar