Pada hari kamis malam kemarin 6
oktober 2014, di trans tv ditayangkan film triller berjudul “Case 39” dari
judulnya kelihatan biasa saja tidak begitu menarik tapi mengandung misteri.
Setelah menontonnya ternyata ceritanya menarik juga.
Bagi yang tidak menonton begini
cerita ringkasnya, ada seorang pekerja sosial bernama emily, dia diberikan
tugas yang ke 39, karena sebelumnya masih ada 38 tugas yang lagi ditangani,
pada mulanya dia enggan melihat data-data yang diberikan kepadanya, tetapi
setelah melihatnya dia jadi tertarik dan segera menanganinya.
Kasusnya adalah seorang anak
kecil bernama Lily dilaporkan mengalami kekerasan dari orang tuanya, dan segera
emily ke rumah keluarga Edward Sullivan, ayah lily itu. Disana emily bertemu orang
tua lily dan lily juga. Ayahnya tampak tidak ramah dan marah karena urusan
keluarganya ada yang ikut campur.
Karena tidak mendapatkan hasil
dari wawancara di rumah lily itu, maka emily meminta bosnya untuk memanggil
lily sekeluarga ke kantor mereka dan dia bisa berkesempatan untuk menanyai lily
saat sendirian. Lily dengan seperti ketakutan mengatakan bahwa orang tuanya
membencinya dan akan mengirimnya ke neraka. Emilypun memberikan no telpnya jika
lily dalam bahaya disuruh menelponnya.
Suatu malam emily di telpon lily dan mengatakan kalau dia dalam bahaya, dengan segera emily mengajak teman polisinya untuk mendatangi rumah lily dan pada saat itu orang tua lily sedang memasukkan lily dalam oven besar untuk membakarnya. Keduanya berusaha mati-matian untuk menghabisi nyawa lily walaupun ada polisi dan emily mereka melawan, tetapi berhasil dilumpuhkan.
Kejadian selanjutnya, lily akan
dicarikan orang tua pengganti, tapi lily meminta emily untuk mengadopsinya,
pada mulanya emily menolak tapi karena lily mendesak akhirnya ia mau menjadi
orang tua angkatnya.
Dari waktu itu, ceritanya
utamanya dimulai, sejak lily tinggal di rumah emily, banyak kejadian kematian
yang terjadi, mula-mula seorang anak laki-laki teman lily tiba-tiba menghabisi
kedua orang tuanya tanpa ampun. Setelah diselidiki ternyata sebelum bocah itu
membunuh ia di telpon seseorang dengan suara laki-laki dan telpon itu berasal
dari rumah emily.
Setelah itu, lily yang diikutkan
pada kelompok penyembuhan trauma karena kekerasan orang tua, saat ditanya oleh
pembimbingnya yang bernama Doug, menimbulkan keanehan dan kejanggalan karena
sikapnya terhadap Doug. Lily malah menanyai Doug apa yang menyebabkan dia
trauma dulu, Doug mengatakan kalau dia trauma pada lebah.
Dougpun mengatakan keanehan itu
pada emily dan akan mencarikan psikolog yang lebih ahli menangani masalah lily.
Tapi malam harinya di rumah, Doug menerima telpon dari lily dan tahukah apa
yang terjadi, sungguh mengerikan, dari telpon itu seperti keluar lebah dan
masuk ke telinga Doug, dikeluarkan satu masih ada lagi, dan semakin banyak,
terus dari mulut Doug juga keluar lebah, Doug pun semakin panik dan akhirnya
terjatuh, kepalanya pinggiran toilet dan meninggal seketika. Saat penyelidikan
tidak ada tanda-tanda kekerasan, seperti kecelakaan biasa.
Saat itu emily sudah mulai curiga
pada lily, diapun mengecek rumah lama lily, ada keanehan di rumah itu, kamar
orang tua lily terlihat memakai banyak gerendel seperti untuk mencegah sesuatu
yang kuat untuk masuk ke dalam kamarnya dan ada bekas kerusakkan gerendel juga di
kamar itu seperti sesuatu yang
kuat telah merusakkan gerendel itu.
Emily pun menemui orang tua lily
di penjara dan saat bicara dengan ayah lily, emily sangat kaget dan merasa
ngeri mendengar ceritanya. Ayah lily mengatakan, sejak lily lahir, semua
saudara-saudaranya juga saudara-saudara istrinya/ ibu lily meninggal dunia
secara beruntun, karena itulah mereka mengatakan bahwa lily bukan anaknya ia
anak iblis.
Emily pun semakin gelisah dan
ketakutan, iapun menceritakan hal ini pada teman polisinya untuk membantu
mengatasi hal ini, tapi teman polisinya tidak percaya ceritanya, karena mana
mungkin seorang anak kecil yang kelihatan polos bisa melakukan semua itu.
Emily semakin ketakutan, ia
berusaha untuk menghindar dari lily. Dan lily pun menanyainya kenapa? Tapi
emily mengatakan tidak ada apa-apa. Iapun mulai memasang banyak gerendel di
pintu kamar tidurnya untuk persiapan.
Suatu saat lily yang sebenarnya
sudah tahu apa yang dilakukan oleh emily, semakin menunjukkan kebuasannya, saat
dia mau masuk ke kamar emily tapi karena dikunci dari dalam, iapun mengedor
pintu kamar emily seperti ada makhluk raksasa yang mengedor pintu itu, tapi
kemudian diam dan timbul suara aneh di lemari pakaian emily. Emily pun dengan
memberanikan diri dan memegang pisau membuka lemari pakaiannya, saat dibuka
tidak ada apa-apa, tapi begitu ia melihat ke bawah lemarinya, dan.. ..
terlihatlah wajah yang sangat mengerikan seperti iblis ada disitu, emily pun
kaget dan ketakutan dan segera melarikan diri keluar kamar dan keluar rumah, ia
seperti dikejar makhluk mengerikan dan berusaha untuk naik bis yang kebetulan
lagi berhenti di jalan. Tapi saat ia sudah naik bis itu dan ia melihat keluar
ternyata tidak ada siapapun di luar bis, hanya suasana lenggang di malam hari
yang hujan deras.
Saat emily kembali ke rumahnya,
ia menemukan lily sedang duduk santai nonton film di televisi, emily pun
memberanikan diri mengusir lily dari rumahnya, tapi lily pun membentaknya
dengan suara khas laki-laki yang menyeramkan, sehingga emily semakin ketakutan.
Tapi kemudian lily pun dengan suara anak-anak yang lembut meminta emily untuk
memulai dari awal hubungan mereka, emily pun hanya bisa mengiyakan semuanya
karena dia sudah tidak punya nyali.
Sementara itu, polisi teman emily
yang menyelidiki masalah itu, akhirnya menyadari bahwa lily lah yang memang
menyebabkan peristiwa kematian yang beruntun seperti yang diceritakan emily
padanya, diapun menghubungi emily dan bersiap untuk menghabisi anak iblis itu.
Saat polisi itu keluar
apartemennya dengan membawa senjata dan menuju ruang bawah tempat parkir mobil,
dia melihat banyak anjing doberman hitam yang menggeram kepadanya, padahal
biasanya disitu tidak pernah ada anjing2 itu. Dia bergegas ke mobilnya, dan
untunglah berhasil masuk ke mobilnya, tetapi tiba-tiba, di kursi belakang
mobilnya muncul seekor anjing doberman yang besar dan dengan taringnya yang
tajam mengigit leher polisi itu, dan akhirnya bisa anda tebak sendiri.
Emily yang diberi kabar kematian
polisi temannya itupun menjadi lemas, iapun menemui ayah lily di penjara untuk
meminta saran. Ayah lily menyarankan untuk membuat lily tidur dulu baru bisa
menghabisinya, dan hal itu yang susah, karena lily hampir tidak pernah tidur
begitu kata ayah lily, iapun menyarankan menggunakan obat tidur dosis tinggi.
Emily terus mencoba cara itu,
saat lily minta minum ia mencampurkan obat tidur yang ia peroleh dari dokter ke
dalam minuman untuk lily, saat lily sudah meminumnya dan emily sudah yakin lily
tidur, dengan segera emily menyiramkan bensin ke seluruh rumah terutama kamar
lily dan membakarnya.
Cerita selanjutnya saat pemadam
kebakaran datang dan menanyakan apakah semua orang sudah keluar dari rumah,
emily menjawab sudah dan ia begitu terkejut saat mendapati lily masih hidup dan
berdiri di dekatnya. Lily pun berkata pada emily, bahwa itu cara yang kejam
untuk menghabisinya.
Lalu emily dan lilypun pergi naik
mobil, saat mengendarai mobil emily berpikir mungkin dengan ngebut jika
mobilnya menabrak maka mereka berdua akan bisa meninggal bersama begitu pikir
emily, maka dia nekat ngebut, saat ngebut itu lily menciptakan ilusi seperti
saat emily kecil dimana ibunya ngebut yang berakhir dengan kecelakaan, tapi
emily segera sadar dan tidak mengalami kecelakaan, akhirnya emily nekat
menceburkan mobilnya di sebuah danau.
Saat di dalam danau itu, emily
berusaha keluar sambil menendang lily yang tidak bisa berenang, lily pun
berusaha untuk mencegah emily keluar, akhirnya setelah berjuang keras emily bisa
keluar dan meninggalkan lily di dasar danau. Ceritapun berakhir.
Apa yang menarik dari cerita itu
? Terkadang dalam hidup ini begitu banyak wajah-wajah polos dari orang-orang yang membuat kita terkecoh akan penampilannya,
karena kita tidak mengenalnya dengan lebih mendalam. Oleh karena itu, janganlah
menilai seseorang hanya dari penampilan dan wujud fisiknya saja, karena apa
yang tertampak tidak menggambarkan apa yang ada di dalamnya.
Lantas apakah cerita itu nyata
atau hanya khayalan penulisnya ? Entahlah, karena terkadang dalam hidup ini ada
banyak peristiwa yang tidak bisa kita nalar secara logika tapi benar-benar
terjadi dan ada. Begitulah kehidupan ini yang banyak peristiwa-peristiwa aneh
yang kelihatan tidak masuk akal tapi nyata. Yang perlu kita lakukan adalah lupakanlah
semua itu, selalu “eling lan waspodo” selalu mawas diri, ingatlah selalu akan
ke saat inian, jangan mecemaskan masa lalu ataupun masa depan, dan pandanglah
segala sesuatunya seperti apa adanya jangan timbul kelekatan, karena semuanya
itu hanya sementara, tidak kekal dan hanya bisa kita nikmati saat masih ada di
dunia ini saja, saat meninggalkan dunia ini, semuanya tidak ada yang bisa kita
bawa bahkan tubuh ini yang sudah kita rawat dengan baik. Bekal kita hanyalah
perbuatan baik dan buruk yang telah kita lakukan selama hidup kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar