Semua orang pasti tahu tentang
kemarahan, atau bahkan mungkin sering marah-marah atau mengalami kemarahan,
tetapi sebenarnya kemarahan itu apa penyebabnya ? Kenapa ada orang yang begitu
mudah marah-marah, sementara ada juga yang jarang marah atau malah tidak pernah
marah.
Penyebab utama kemarahan adalah
penolakan, bisa karena penolakan terhadap situasi atau keadaan tertentu, atau
juga bisa karena penolakan dalam bathin yang tidak menyukai sesuatu. Sebagai
contoh, jika misalkan anak anda
memecahkan guci kesayangan anda, maka anda akan marah kepada anak anda, karena
disebabkan penolakan terhadap kenyataan bahwa guci kesayangan anda telah pecah.
Lalu apa saja faktor-faktor yang
menyebabkan timbulnya kemarahan dalam diri manusia ? Secara garis besar ada 2
faktor utama yang menyebabkan timbulnya kemarahan dalam diri manusia.
Yang pertama, faktor fisik, jika
anda sedang sakit atau merasa sakit, pasti anda akan lebih sensitif terhadap
segala sesuatu, contoh, anda sedang sakit gigi, tapi anak anda rewel dan
menjerit-jerit karena mungkin meminta sesuatu, maka akan timbul rasa kemarahan
akan hal itu.
Faktor fisik yang selanjutnya, soal makanan yang kita makan, pernahkah anda bayangkan, saat hewan potong akan dipotong untuk konsumsi manusia ? Dari hasil penelitian, ternyata hewan atau binatang-binatang itupun memiliki perasaan, dan hewan-hewan potong itu saat akan menghadapi sakratul maut atau kematian, akan menimbulkan rasa ketakutan yang amat sangat, dan dalam hal ini akan mengeluarkan semacam zat-zat beracun (atau bisa dikatakan juga, sel-sel dalam tubuh hewan potong itu mengalami perubahan bentuk karena rasa ketakutan yang amat sangat), yang pada akhirnya akan terbawa terus sampai dia menjadi daging potong yang dikonsumsi manusia, dan dalam hal ini pengaruh itu akan menyebabkan pula perubahan sikap pula dalam diri manusia itu, seperti sering timbulnya kemarahan itu, memang hal ini belum dilakukan penelitian yang lebih mendetil, mungkin suatu saat nanti jika ada yang sudah meneliti secara lebih mendalam, hal itu akan terbukti.
Ada suatu kisah menarik tentang
hewan potong, yang dikisahkan oleh Ajahn Brahm, seorang biksu terkenal dari
Australia, waktu itu beliau sedang mengunjungi narapidana di penjara, seorang
narapidana yang penampilan terlihat menyeramkan (si narapidana itu telah
bertahun-tahun sejak kecil menjalani kehidupan yang keras dan kejam),
menceritakan kisahnya. Dia (si narapidana) itu dulunya adalah seorang penjagal
sapi di penjara itu, yang mana dagingnya untuk konsumsi para narapidana di
penjara itu. Suatu ketika saat dia akan menjagal seekor sapi, dia melihat dari
mata si sapi itu mengeluarkan air mata, seperti orang yang menangis, dia sangat
terkejut, selama ini dia selalu dengan perkasanya dalam menjagal para sapi,
tapi saat melihat air mata yang menetes dari mata sapi itu, pintu relung
hatinya yang selama ini hidup dalam kekerasan dunia, terbuka dan diapun tidak
jadi menjagal sapi itu, dan bahkan meminta agar sapi itu tidak dibunuh. Bahkan
sejak itu dia pun menjadi vegetarian (tidak makan daging). Dari kisah itu,
kitapun tahu bahwa hewan-hewan potongpun mememiliki perasaan sedih, takut dan
mungkin juga marah karena, hidupnya akan berakhir di penjagalan.
Faktor yang kedua, adalah
pengaruh panca indera terhadap kemarahan, contoh yang paling mudah, jika anda
sedang menonton film aksi laga yang penuh dengan adegan-adegan kekerasan, pasti
anda akan merasakan sepertinya adrenalin anda terpacu, apalagi jika melihat
jagoan anda sedang dipukuli musuhnya atau sedang kalah bertarung, anda akan ikut
merasa gemas, cemas dan juga marah kepada musuhnya, rasanya ingin membantu
jagoan anda untuk bangkit kembali dan memenangkan pertarungan itu. Dari indera
penglihatan dan pendengaran anda melihat tayangan di Tv atau bioskop, bisa juga
menimbulkan rasa marah itu. Dari indera perasa, misalkan istri anda memasakan
makanan, tapi terlalu asin/pedas, padahal anda sedang capek pulang dari kerja
berat, maka bisa saja timbul kemarahan karena indera perasa anda.
Sebenarnya masih banyak faktor
yang bisa menimbulkan kemarahan, sekarang yang utama, bagaimana cara kita untuk
bisa mengatasi kemarahan yang timbul ? Cara yang paling efektif, adalah kita
harus selalu menyadari segala sesuatunya, jangan timbul penolakan, kebencian
atau menerima terhadap sesuatu hal. Sebagai contoh, jika kita sedang akan marah
karena mungkin anak kita memecahkan benda-benda kesayangan kita, coba anda
sadari, yang namanya benda-benda saat kita membeli atau memilikinya, suatu saat
pasti akan rusak, pecah atau hilang, jadi itu adalah resiko membeli atau
memiliki benda-benda tertentu, karena itu janganlah memiliki kemelekatan pada
benda-benda itu, dengan demikian jika suatu saat benda-benda itu pecah, rusak
atau hilang kita tidak akan terlalu menyesalinya dan menolak kenyataan yang
ada.
Untuk cara-cara lain dalam
mengendalikan kemarahan, pernah saya bahas juga, jika ingin membacanya, silahkan
klik disini.
Semoga semua makhluk berbahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar