Dalam kehidupan ini, banyak kita
lihat, orang-orang yang begitu taat dengan ajaran agama yang mereka anut,
dengan rajin pula mereka selalu mengunjungi
tempat ibadahnya, tetapi berapa banyak yang benar-benar bisa
mempraktekkan dan menerapkan ajaran agamanya dengan baik dalam kehidupan
sehari-hari ?
Berikut ada sebuah cerita, Suatu
ketika ada seorang guru Rusia bernama Gurdjief yang memiliki sebuah komunitas
di Perancis. Di dalam komunitasnya, ada seorang pria yang benar-benar
menjengkelkan. Ia selalu mengganggu orang-orang dan menyusahkan mereka. Maka
komunitas itu mengadakan pertemuan dan mereka meminta Gurdjief mengusirnya,
mengeluarkannya, karena ia selalu menciptakan percekcokan dan membuat orang-orang
tidak bahagia. Tetapi Gurdjief tidak pernah mau mengeluarkannya.
Akan tetapi, kemudian, setelah
Gurdjief meninggal, mereka baru menyadari bahwa sebenarnya Gurdjief lah yang
membayar pria itu untuk menetap disana !
Setiap orang yang ada disana harus membayar untuk makanan dan tempat tinggal. Tetapi Gurdjief ternyata malah membayar pria itu agar menetap disana – untuk mengajarkan suatu hal kepada orang-orang disana.
Setiap orang yang ada disana harus membayar untuk makanan dan tempat tinggal. Tetapi Gurdjief ternyata malah membayar pria itu agar menetap disana – untuk mengajarkan suatu hal kepada orang-orang disana.
Jika anda hanya bisa bahagia
ketika anda hidup dengan orang-orang yang anda sukai, kebahagiaan anda itu sama
sekali tidak bernilai, karena anda memang tidak berada dalam keadaan yang
mengganggu.
Indikator yang sangat bagus untuk
menilai sejauh mana tahap kehidupan spiritual/beragama seseorang adalah dengan
melihat, sebaik apa ia berhubungan dengan orang lain – terutama dengan orang
yang tidak menyenangkan. Bisakah anda membuang kemarahan dan kejengkelan
terhadap seseorang, terhadap suatu tempat atau terhadap diri anda sendiri ?
Pada akhirnya kita harus bisa melakukannya, jika tidak, kita tidak akan pernah
mendapatkan kedamaian dalam hidup ini.
Terkadang, saat kita mendengarkan
ceramah ajaran agama kita, kita sering mengganggukkan kepala, seperti memahami
dan merasakan ajaran itu benar dan baik, tetapi itu hanya sebatas dalam ingatan
kita saat itu saja, sebentar kemudian setelah keluar ke kehidupan nyata,
seolah-olah semua ajaran baik yang telah kita terima tadi seperti menguap
begitu saja, dan kita melupakannya dan kembali timbul segala macam emosi
negatif, marah, benci, dendam, iri dan sebagainya.
Apa yang seharusnya kita lakukan
? Cobalah anda untuk selalu hidup dalam kesaat inian, jangan melekat pada
pandangan-pandangan yang sudah lalu ataupun meresahkan keinginan masa depan,
karena semuanya itu sudah terjadi dan belum terjadi, yang ada saat ini saja,
jadi jika anda merasakan emosi-emosi negatif mulai menguasai anda, tarik dan keluarkan
napas yang dalam, renungkan apakah dengan memenuhi emosi-emosi negatif itu akan
membuat anda senang dan bahagia pada akhirnya atau tidak ? Juga bagaimana
reaksi orang-orang yang akan terkena dampaknya dari emosi-emosi negatif yang
kita keluarkan ? Pasti anda akan merasakan ketidakbahagiaan dan ketidaknyamanan
akibat emosi-emosi negatif itu, demikian pula halnya dengan orang-orang di
sekitar anda. Coba anda renungkan hal-hal itu.
Semoga semua makhluk berbahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar