Bagi sebagian orang,
air liur seringkali terlihat menjijikkan. Padahal air yang berasal dari dalam
mulut itu mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh manuia.
Air liur atau saliva
sebagian besar diproduksi oleh tiga kelenjar utama yakni kelenjar parotis,
kelenjar sublingual dan kelenjar submandibula. Volume air liur yang diproduksi
bervariasi yaitu 0,5 – 1,5 liter setiap hari tergantung pada tingkat
perangsangannya.
Mengutip Guyton
& Hall dalam Textbook of Medical Physiology, air liur atau saliva
mengandung dua tipe pengeluaran atau sekresi cairan yang utama yakni sekresi
serus yang mengandung ptyalin (suatu alfa amylase) yang merupakan enzim untuk
mencernakan karbohidrat dan sekresi mucus yang mengandung musin untuk tujuan
pelumasan atau perlindungan permukaan yang sebagian besar dihasilkan oleh
kelenjar parotis.
Cairan tipe mucus
itu disekresikan atau dikeluarkan setiap detik sepanjang waktu kecuali saat
tidur yang produksinya lebih sedikit.
Dalam hal
pencernaan, air liur berperan dalam membantu pencernaan karbohidrat.
Karbohidrat atau tepung sudah mulai dipecah sebaagian kecil dalam mulut oleh
enzim ptyalin. Enzim dalam air liur itu memecah tepung (amylum) menjadi
disakarida maltosa dan polimer glukosa kecil lainnya.
Misalnya, saat Anda mengunyah
nasi yang terasa tawar lama-kelamaan akan terasa manis akibat pecahnya zat
tepung menjadi maltosa yang rasanya manis.
Selain dalam
pencernaan air liur juga berperan dalam kebersihan mulut. Sekresi saliva
terutama tipe mucus penting dalam mempertahankan kesehatan jaringan rongga
mulut. Rongga mulut berisi bakteri atau kuman patogen (merugikan) yang dengan
mudah merusak jaringan dan menimbulkan karies gigi (gigi berlubang).
Air liur juga
mencegah kerusakan dengan beberapa cara. Pertama, aliran air liur itu sendiri
membantu membuang bakteri atau kuman patogen juga pertikel makanan yang memberi
dukungan nutrisi metabolik bagi bakteri itu sendiri.
Kedua, air liur
mengandung beberapa faktor yang menghancurkan bakteri salah satunya adalah ion
tiosianat dan beberapa cairan proteolitik terutama lisosim yang menghancurkan
bakteri,membantu ion tiosianat membunuh bakteri,mencerna partikel makanan dan
air liur mengandung antibody protein yang menghancurkan bakteri.
Selain berfungsi
untuk kesehatan dalam tubuh, air liur juga diyakini dapat memberikan manfaat
bagi luar tubuh.
Sejak zaman dahalu,
secara naluri ketika ada jari-jari Anda yang terluka akibat tergores pisau,Anda
akan mengisap luka tersebut dengan mulut. Hewan pun demikian. Misalnya kucing,
monyet, dan anjing, biasa membasuh tubuh dengan air liurnya ketika luka.
Nabi Muhammad SAW
seperti yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim mengisahkan, apabila ada sahabat
yang tergores kemudian luka, maka beliau membaca doa kemudian air liurnya
ditempelkan pada tangan kanannya, lalu diusapkan pada luka orang itu sembari
membaca doa yang berbunyi “ALLAHUMMA ROBBINNAS ADZHABILBAS ISYFI ANTASY-SYAFII
LAA SYIFA-A ILLA SYIFA-UKA LAA YUGODIRU SAQOMAN”.
Sementara itu,
berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan di Jepang pada tahun 2001 seperti
yang dikutip dari cbn.com, air ludah mengandung 40 sampai 50 protein. Tiap
protein punya fungsi yang berbeda-beda. Satu protein untuk menangkal debu,
sinar, dan bahan kimia. Dari 50 protein itu di dalamnya ada 3 protein yang
khusus untuk mikroorganisme.
Atas khasiat itulah,
diyakini air liurnya bisa bermanfaat bagi gangguan mata, seperti katarak, rabun
jauh dan dekat, atau gangguan mata karena cedera seperti terbentur, terkena
benda tumpul maupun benda tajam.
Sumber :
http://republika.co.id/berita/24296.html
subhannalloh ternyata hal yang menjiujikan pun mempunyai manfaat dan khasiat!!!
BalasHapus