Dalam kehidupan sehari-hari,
biasanya konsep tentang cantik akan dibandingkan dengan jelek, tapi disini saya
hanya akan menyebutnya ‘biasa’ karena semua itu juga hanya konsep-konsep yang
kita ciptakan untuk membeda-bedakan saja.
Jika anda disuruh memilih,
pilih orang yang cantik atau biasa, sudah bisa dipastikan akan banyak yang
memilih yang cantik, tetapi pernahkan terpikir, bahwa kecantikan hanyalah kulit
luar saja, karena pada dasarnya semua manusia sama saja, terdiri dari darah,
tulang dan daging, yang membedakan hanyalah kulit luar yang membungkusnya.
Karena itu dalam menilai seseorang jangan hanya lihat kulit luarnya saja,
karena apa yang terlihat baik diluar, belum tentu dalamnya sebaik luarnya.
Mario Teguh, dalam salah
satu episode acaranya “Mario Teguh Golden Ways” mengatakan jika anda harus
memilih, pilih boneka yang terbuat dari keramik porselen yang mengkilat atau
pilih boneka yang terbuat dari kain yang empuk ? Tentunya akan lebih banyak
yang memilih yang dari kain, karena bisa buat mainan, dibelai-belai dan sebagai
teman tidur, coba kalau boneka porselen apa mungkin bisa ? Pasti akan pecah
berantakan.
Hal itu, diibaratkan seperti memilih pasangan hidup, apakah akan memilih yang cantik, kulit putih licin, ‘bling-bling’ begitu kata Mario Teguh atau mau memilih yang biasa-biasa saja yang bersahaja ? Dan banyak yang memilih pilihan kedua, karena jika memilih pilihan pertama, selain butuh ‘biaya perawatan’ yang tinggi dan juga menimbulkan kekuatiran, takut nanti kalau diambil orang. :-) Selain itu, kebanyakan jika seseorang itu cantik/tampan, pasti akan ada rasa tinggi hati, maka akan menjadi sombong dan bangga akan kecantikan/ketampanannya, sehingga sering merendahkan yang biasa-biasa saja.
Dalam dunia selebritis,
sudah banyak contohnya, yang cantik-cantik sering kawin cerai, karena berbagai
masalah, tetapi yang biasa-biasa saja, malah tenang-tenang saja dan langgeng.
Sebenarnya tidak hanya di dunia selebritis saja, di masyarakat umum, juga
sering terjadi hal seperti itu, hanya saja tidak diberitakan media massa.
Karena itu jika harus memilih, pilihlah yang cantik/tampan ‘dalamnya’ alias
lihatlah inner beauty atau inner handsome nya, dan kalau
memungkinkan anda bisa memilih yang cantik luar dalam tentunya.
Memilih yang cantik atau
tidak itu tergantung putusan anda sendiri, karena andalah yang akan menanggung
segala akibatnya. Sekarang ini, sering terjadi hal-hal yang unik dan kelihatan
tidak masuk akal. Pernahkan anda mendengar tentang komedian Ki Daus ? Ternyata
setahun yang lalu dia sudah menikah dengan seorang gadis cantik dan usianya
sangat jauh beda, Ki daus umur 55 tahun, sedangkan istrinya baru 21 tahun, dan
si gadis itu memilih Ki Daus karena menurutnya dia baik dan perhatian, tanpa
memperhatikan beda usianya. Begitu pula ceritanya dengan Syech Puji, yang
beberapa waktu yang lalu masuk dalam media massa.
Masalah perkawinan beda usia
yang sangat jauh, sudah banyak yang terjadi di masyarakat dewasa ini, baik itu
pria dewasa yang menikahi gadis belia atau sebaliknya, pria belia yang menyukai
gadis yang lebih tua, contohnya di dunia selebritis sudah banyak, tapi tidak
akan disebutkan satu persatu.
Dalam perkawinan, masalah
pilihan cantik atau tidak, beda usia, beda agama, beda status sosial, beda suku
dan beda-beda yang lainnya apakah harus diperdebatkan ? Seharusnya, yang
namanya perkawinan itu adalah bersatunya 2 individu yang saling menyukai satu
sama lain, tanpa pamrih; artinya tidak harus membawa-bawa perbedaan-perbedaan
itu, karena jika memang sudah jodoh, siapa yang bisa tahu ?
Akhirnya, anda mau pilih
yang cantik/tampan atau tidak, yang dewasa atau yang belia, yang seagama atau
tidak, yang kaya atau tidak, semua tergantung pilihan anda sendiri, gunakan
hati dan perasaan anda untuk menilai seseorang, jangan hanya melihat kulit
luarnya saja. Karena kulit luar tidak kekal dan akan segera berubah. Semoga semua makhluk berbahagia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar